logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Tahapan Prosedur Pencabutan Gigi

Majuwanita.com - Seperti halnya tindakan yang mengandung resiko tinggi, pencabutan gigi juga mempunyai standar prosedur kerja. Tujuannya supaya komplikasi yang berbahaya dan tidak diinginkan bisa dicegah, serta tidak menimbulkan trauma pada pasien.

Tahapan Prosedur Pencabutan Gigi
Tahapan Prosedur Pencabutan Gigi
Mulai dari prosedur pertama, dokter gigi harus melakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah gigi yang akan dieksekusi memenuhi kriteria aman untuk pencabutan. Sesi ini meliputi tanya jawab, tes ketuk, tes tekan, ter termis (suhu), dan visual. Untuk menentukan apakah ada penyakit kronis (sedang dan pernah terjadi) atau akut (sedang terjadi), atau penyakit sistemik (penyakit yang sedang diderita dan menimbulkan gangguan kesehatan secara umum). Kalau tidak memenuhi syarat, pasien harus menjalani pengobatan awal terlebih dahulu (premedikasi). Hal itu merupakan suatu keharusan.

Jika lolos tahap pertama, pasien akan masuk tahap selanjutnya. Dokter gigi akan melakukan pembiusan lokal syaraf sekitar gigi yang akan dicabut, supaya tidak terasa sakit ketika giginya “di garap”. Setelah dibius, dokter gigi akan memastikan bahwa bius yang diberikan sudah bekerja dengan baik dengan metode tanya jawab serta pemeriksaan fisik dan visual. Jika tahap ini ada masalah, maka pencabutan gigi harus ditunda.

Bila bius telah dipastikan bekerja dengan baik, dokter gigi akan mulai melonggarkan gusi dengan alat yang bernama cryer bein. Sebenarnya bukan gusi yang dilonggarkan, namun jaringan yang membuat gigi terikat ke tulang rahang. Jika gigi sudah dilonggarkan dari pengikatnya, maka dokter gigi akan mulai menggunakan tang untuk membebaskan jaringan pengikat secara keseluruhan. Dan gigi Anda pun telah tereksekusi.

Tapi, ada beberapa gigi yang melekat ke tulang rahang tanpa diikat jaringan pengikat, namanya hipersementosis. Jika kasus ini muncul, maka dokter gigi terpaksa melakukan proses “bedah”. Yakni dengan cara dibelek gusinya, dikikir tulangnya dengan menggunakan bor, dicabut giginya, dan dijahit lagi gusinya. Tapi itu jika hanya ada kasus hipersementosis. Nah, bila giginya patah, maka harus dirujuk untuk dilakukan foto rontgen supaya kelihatan bentuk patahan dan di mana lokasi patahannya sehingga mudah untuk melakukan tindakan selanjutnya. Tapi jangan takut, jika Anda malas ditindak, maka patahan gigi yang ada itu akan naik dengan sendirinya setelah jangka waktu tiga bulan dan akan lebih mudah diambil.

Kembali ke topik. Setelah prosedur pencabutan selesai, Anda akan disuruh menggigit kapas untuk mengontrol pendarahan yang ada dan diberikan instruksi pasca pencabutan. Selain itu juga ada obat yang harus diminum untuk mencegah komplikasi pasca pencabutan.

Itulah prosedur standar yang dilakukan pada proses pencabutan gigi. Mungkin ada beberapa prosedur tambahan yang dilakukan, sesuai kebiasaan dokter giginya, misalnya memberi bahan tambahan ke dalam lubang pencabutan, dan sebagainya. Tapi intinya tidak akan lari dari prosedur tetap yang disebutkan tadi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Enter your email address to get update from Majuwanita.com.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2014. Majuwanita.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Redesign Majuwanita.com Proudly powered by Blogger