Majuwanita.com - Seperti halnya tindakan yang mengandung resiko tinggi,
pencabutan gigi juga mempunyai standar prosedur kerja. Tujuannya supaya
komplikasi yang berbahaya dan tidak diinginkan bisa dicegah, serta tidak
menimbulkan trauma pada pasien.
Tahapan Prosedur Pencabutan Gigi |
Mulai dari prosedur pertama, dokter gigi harus melakukan
pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah gigi yang akan dieksekusi memenuhi
kriteria aman untuk pencabutan. Sesi ini meliputi tanya jawab, tes ketuk, tes
tekan, ter termis (suhu), dan visual. Untuk menentukan apakah ada penyakit
kronis (sedang dan pernah terjadi) atau akut (sedang terjadi), atau penyakit
sistemik (penyakit yang sedang diderita dan menimbulkan gangguan kesehatan
secara umum). Kalau tidak memenuhi syarat, pasien harus menjalani pengobatan
awal terlebih dahulu (premedikasi). Hal itu merupakan suatu keharusan.
Jika lolos tahap pertama, pasien akan masuk tahap
selanjutnya. Dokter gigi akan melakukan pembiusan lokal syaraf sekitar gigi
yang akan dicabut, supaya tidak terasa sakit ketika giginya “di garap”. Setelah
dibius, dokter gigi akan memastikan bahwa bius yang diberikan sudah bekerja
dengan baik dengan metode tanya jawab serta pemeriksaan fisik dan visual. Jika
tahap ini ada masalah, maka pencabutan gigi harus ditunda.
Bila bius telah dipastikan bekerja dengan baik, dokter gigi
akan mulai melonggarkan gusi dengan alat yang bernama cryer bein. Sebenarnya
bukan gusi yang dilonggarkan, namun jaringan yang membuat gigi terikat ke
tulang rahang. Jika gigi sudah dilonggarkan dari pengikatnya, maka dokter gigi akan
mulai menggunakan tang untuk membebaskan jaringan pengikat secara keseluruhan.
Dan gigi Anda pun telah tereksekusi.
Tapi, ada beberapa gigi yang melekat ke tulang rahang tanpa
diikat jaringan pengikat, namanya hipersementosis. Jika kasus ini muncul, maka
dokter gigi terpaksa melakukan proses “bedah”. Yakni dengan cara dibelek
gusinya, dikikir tulangnya dengan menggunakan bor, dicabut giginya, dan dijahit
lagi gusinya. Tapi itu jika hanya ada kasus hipersementosis. Nah, bila giginya
patah, maka harus dirujuk untuk dilakukan foto rontgen supaya kelihatan bentuk
patahan dan di mana lokasi patahannya sehingga mudah untuk melakukan tindakan
selanjutnya. Tapi jangan takut, jika Anda malas ditindak, maka patahan gigi
yang ada itu akan naik dengan sendirinya setelah jangka waktu tiga bulan dan
akan lebih mudah diambil.
Kembali ke topik. Setelah prosedur pencabutan selesai, Anda
akan disuruh menggigit kapas untuk mengontrol pendarahan yang ada dan diberikan
instruksi pasca pencabutan. Selain itu juga ada obat yang harus diminum untuk
mencegah komplikasi pasca pencabutan.
Itulah prosedur standar yang dilakukan pada proses pencabutan gigi. Mungkin ada beberapa prosedur tambahan yang dilakukan, sesuai
kebiasaan dokter giginya, misalnya memberi bahan tambahan ke dalam lubang
pencabutan, dan sebagainya. Tapi intinya tidak akan lari dari prosedur tetap
yang disebutkan tadi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.