Majuwanita.com - Beberapa waktu yang lalu, ada seorang pasien perempuan yang
datang kepada dokter gigi dengan tujuan ingin melakukan pencabutan gigi. Tapi
setelah pemeriksaan awal, sang dokter gigi memutuskan untuk menunda pencabutan
gigi tersebut karena sedang sakit waktu dilakukan tes ketuk (perkusi).
Sempat terjadi perdebatan panjang dengan pasien tersebut,
yang memaksa supaya gigi tersebut tetap dicabut saja. Pasien tersebut beralasan
tidak kuat lagi menahan rasa sakit.
Ada banyak pasien yang datang dengan keluhan seperti ini
yang memaksa dokter gigi untuk mencabut gigi yang dianggap sebagai sumber rasa
sakitnya. Hal tersebut terjadi karena mereka belum tahu komplikasi apa yang
bisa terjadi jika memaksakan diri mencabut gigi yang sedang sakit. Yang
dimaksud sakit di sini, adalah sakit yang terasa waktu dokter gigi melakukan
tes ketuk (perkusi) dan tes tekan (palpasi). Tes ketuk dan tes tekan ini dilakukan
untuk berbagai tujuan, salah satunya untuk mengetahui apakah ada rasa sakit
yang timbul saat tes ini dilakukan.
Rasa sakit yang timbul pada saat dilakukan tes ketuk dan
tekan pada umumnya menandakan adanya kelainan di ujung akar gigi yang
bersangkutan atau sekitar gigi yang bersangkutan. Dalam hal ini, ada
pembentukan pus atau nanah. Pus atau nanah yang ada bisa menghalangi bius yang
nantinya disuntikkan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Suntik bius
dilakukan dengan tujuan agar pasien tidak merasakan sakit waktu dieksekusi.
Jika biusnya tidak bekerja, ya percuma saja dibius.
Terus jika ada pembentukan nanah di ujung akar atau di
seputar gigi, nanah tersebut dapat keluar saat giginya berhasil dicabut. Nanah
juga bisa terbawa air liur dan tertelan, masuk sampai ke organ dalam perut, dan
ujung-ujunganya bermasalah. Oleh sebab itu, lebih baik pasien menunda
pencabutan dan mengonsumsi obat yang diperlukan supaya jika ada nanah atau
proses penyakit yang sedang berlangsung dapat diatasi terlebih dahulu.
Dengan begitu, bius yang disuntikkan bisa bekerja atau
berjalan total melaksanakan tugasnya dengan baik. Hasilnya, pencabutan gigi
tidak akan menimbulkan sakit. Di samping itu, nanah yang mungkin ada juga telah
hilang total dan tidak menyebabkan komplikasi pada organ dalam bila tertelan, entah
disengaja atau tidak.
Dokter gigi bekerja berdasarkan prosedur tetap yang telah
ada. Semua bertujuan demi kenyamanan kedua belah pihak, baik pasien maupun
dokter gigi. Jangan memaksakan diri asal mencabut gigi yang sedang sakit
semata-mata untuk membebaskan diri dari rasa sakit. Bisa-bisa bukan hilang rasa
sakitnya, yang ada malah makin bertambah sakit di kemudian hari. Turutilah
saran dokter gigi guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selalu
berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan hasil terbaik dalam tindakan
pencabutan gigi.