logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Obat-Obatan Yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi

Majuwanita.com - Ada seorang pasien yang datang ingin memutihkan giginya. Ketika dicek, ada garis kecokelatan sepanjang gigi depan atasnya yang merata hampir sampai ke belakang. Bisa dikatakan, ini adalah kasus khas kedokteran gigi yang tersangka utamanya adalah obat. Obat yang dimaksud salah satunya adalah golongan tetrasiklin. Tetrasiklin dikenal sebagai salah satu obat yang mempengaruhi kondisi normal gigi, mahkota gigi yang seharusnya berwarna terang (putih atau putih kekuningan) menjadi agak gelap (cokelat muda dan bergaris).

Obat-Obatan Yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi

Selain tetrasiklin, ada juga beberapa obat yang mempengaruhi kondisi normal gigi dan kesehatan rongga mulut, antara lain :

1.   Minosiklin dan doksisiklin
Jenis obat ini masih kerabatnya tetrasiklin juga. Biasanya dalam bentuk cair dan berfungsi sebagai obat kumur. Pengaruh yang ditimbulkan juga masih seputar perubahan warna gigi yang menjadi lebih gelap. Menurut penelitian, sekitar 3-6% pengguna minosiklin mengalami kasus perubahan warna gigi.

2.   Amoksisilin
Amoksisilin adalah antibiotik yang paling banyak diresepkan oleh dokter. Tetapi pada tahun 2005, Archives of Pediatric and Adolescent Medicine mempublikasikan hasil penelitian bahwa amoksisilin berkontribusi dalam terjadinya kerusakan gigi permanen, terutama pemberian obat dalam dosis terlalu besar pada saat bayi. Pemberian dosis terlalu besar secara berkesinambungan juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fluorosis, yaitu suatu keadaan di mana email gigi menjadi rapuh.

3.   Metamfetamin
Metamfetamin biasanya diberikan pada penderita obesitas (kegemukan) dan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), yaitu penyakit yang terjadi pada anak-anak, dan disebabkan adanya gangguan perkembangan motorik. Perilaku yang tidak dapat tenang dan selalu gelisah membutuhkan konsumsi jenis obat ini.

Metamfetamin menyebabkan gigi mengalami korosi, sehingga akibatnya gigi mengalami penghitaman, pembusukan, dan peluruhan, kemudian akan membuat gigi berlubang. Disamping itu, metamfetamin juga mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke pembuluh darah pada gusi, yang mana akan menyebabkan gusi bengkak dan kematian jaringan gusi jika berlangsung lama. Kandungan dalam obat ini yang dapat menyebabkan kerusakan gigi adalah senyawa muriatic acid, amonia anhidrat, lithium, dan fosfor merah.

4.   Angiotensin converting enzyme inhibitor
Obat jenis ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi, misalnya obat dengan merek dagang captopril. Ada beberapa efek samping yang timbul akibat obat ini berupa penyakit mulut, seperti distorsi pengecapan dan rasa terbakar.

5.   Aspirin
Aspirin atau asetaminofen digunakan sebanyak 120 juta tablet setiap tahun atau setara dengan 40.000 ton. Aspirin merupakan obat yang bekerja sebagai analgesik atau penghilang rasa nyeri, antipiretik atau penurunan demam, dan anti radang  atau anti inflammatory. Pemakaian aspirin bisa mempengaruhi gigi, khususnya bila aspirin digunakan dengan cara dikunyah. Dalam Journal of the American Dental Association, para ahli mengemukakan bahwa kontak langsung antara gigi dan tablet aspirin dapat menyebabkan pengikisan karena obat ini memiliki sifat asam. Hal ini didasari observasi terhadap beberapa orang yang mengonsumsi aspirin mengalami kerusakan gigi bahkan hancur karena terkikis.

6.   Antihistamin
Antihistamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi alergi, juga untuk mengatasi keluhan hidung berair saat pilek. Penggunaan obat ini menimbulkan beberapa efek samping, salah satunya mulut kering. Hal itu terjadi karena antihistamin memicu penurunan produksi air liur, sementara air liur diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kelembaban mulut. Diantara komplikasi yang disebabkan mulut kering adalah terjadinya infeksi gusi yang ditunjukkan dengan tanda nyeri, bengkak, dan memerah. Mulut kering juga merupakan salah satu penyebab bau mulut.

Meski ada beberapa dampak negatif dari mengonsumsi jenis-jenis obat ini, bukan berarti Anda harus berhenti atau tidak mengonsumsi obat-obatan yang telah disebutkan. Obat-obatan ini tetap diperlukan. Langkah yang bijaksana adalah tidak mengonsumsi obat ini secara sembarangan, tanpa berkonsultasi secara menyeluruh kepada dokter atau tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan mengenai obat-obatan tersebut. Tubuh sehat, kondisi gigi dan mulut tetap normal.
Enter your email address to get update from Majuwanita.com.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2014. Majuwanita.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Redesign Majuwanita.com Proudly powered by Blogger