logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Tips Mencegah Karies Botol Susu

Majuwanita.com - Banyak orang tua yang mendatangi dokter gigi untuk berkonsultasi tentang keadaan gigi anaknya yang umumnya diistilahkan sebagai keropos atau ‘gigis’. Pada gigi depan rahang atas anak mereka tinggal sisa akarnya saja. Bukan ompong, tapi tampak ompong. Nah, keadaan ini ada istilah khususnya dalam dunia kedokteran gigi dan mulut. Bahasa inggrisnya ‘nursing bottle caries’ atau pada beberapa komunitas kedokteran gigi ada yang mengistilahkan hal ini dengan istilah ‘early childhood caries’ yang artinya karies awal masak kanak-kanak. Karies botol susu adalah lubang pada gigi yang terjadi karena berhubungan dengan botol susu.

Tips Mencegah Karies Botol Susu


Ini bukan suatu hal yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, namun suatu hal yang didapat karena pengaruh hal-hal tertentu. Meskipun sisa akar gigi sama sekali tak berfisik menyerupai lubang, tapi sisa akar diakibatkan oleh gigi berlubang. Asal mula gigi berlubang itu berhubungan dengan botol susu, misalnya saja mengonsumsi susu dengan menggunakan botol sebelum tidur dan tidak sempat membersihkan gigi sampai si anak tertidur, lalu ketika bangun anak tersebut mengonsumsi susu lagi. Gula dari susu yang menempel pada mahkota gigi merupakan bahan bantuan bagi plak untuk berkreasi menghasilkan lubang pada gigi.

Meskipun pada awal-awal tidak langsung terlihat. Tapi karies botol susu terjadi secara rutin dan berulang-ulang. Jujur saja, sulit sekali menghindari hal ini. Kami pun merasakan hal tersebut. Bayi atau anak rewel pada malam hari, sang ibu membutuhkan waktu istirahat, sedangkan sang ayah kurang sensitif adalah pemicu kejadian pencucukan botol susu ke mulut bayi atau anak untuk membuatnya tenang. 

Jika karies botol susu ini sudah terlanjur menginvasi gigi anak atau bayi, tidak banyak yang bisa dilakukan. Tapi kabar baiknya, hal ini masih dapat dicegah. Apabila lubangnya belum terlalu besar, maka masih bisa dilakukan penambalan. Jika sudah tinggal sisa akar dan menimbulkan iritasi pada jaringan lunak (bibir atau lidah), maka perlu dilakukan pencabutan atau dilakukan observasi sampai gigi penggantinya tumbuh. Yang paling penting adalah kondisi ini harus dikonsultasikan ke dokter gigi.

Meskipun pada akhirnya gigi susu akan tergantikan oleh gigi permanen, terdapat sejumlah fakta yang harus dimengerti oleh orang tua. Apabila bayi atau anak sudah terkena karies botol susu, biasanya gigi penggantinya juga akan mudah terkena gigi berlubang. Pengaruhnya tidak hanya terjadi pada periode atau masa gigi susu saja, tetapi kemungkinan berlanjut sampai ke masa atau tahapan gigi permanen atau dewasa. Yang mana dapat menyebabkan gigi permanen mengalami karies atau lubang lanjutan hasil karies botol susu.

Gigi susu sama pentingnya dengan gigi permanen. Kesehatan gigi susu yang terjaga, akan membuat susunan gigi permanen menjadi lebih rapi.

Penanganan korban karies botol susu ini bervariasi, tergantung keadaan. Pada kerusakan yang sudah sangat parah, dan usia pasien masih terlalu muda, biasanya tindakan pencabutan akan dihindari. Tujuannya agar gigi permanen yang kelak menggantikan posisinya dapat tumbuh secara baik di rahang dan tidak mengalami gangguan posisi, misalnya berjejal, bertumpuk, miring, atau sedikit gingsul. 

Jika keadaan sisa akar yang ada mengiritasi jaringan lunak di sekitarnya seperti bibir atau pipi, atau berpeluang menjadi pusat infeksi bagi gigi-gigi lain atau jaringan pendukung giginya, maka dokter gigi akan mempertimbangkan tindakan pencabutan. Tetapi jika tidak disarankan, sebaiknya ikuti instruksi dokter gigi. Jangan memaksa ingin dicabut supaya terlihat lebih baik. Pada kerusakan gigi yang ringan, di mana masih berupa lubang kecoklatan di sekitar gigi, itu masih memungkinkan untuk dilakukan penambalan. Itu pun dengan syarat tertentu. Lubang yang terlalu dalam akan didahului dengan perawatan saluran akar sebelum dilakukan penambalan.

Jika si pasien kurang bisa diajak bekerja sama karena masih terlalu kecil, mungkin hanya dilakukan pencegahan kontrol diet makanan dan minuman untuk mengurangi asupan gula. 

Inilah beberapa tips yang bermanfaat untuk menghindarkan gigi anak terkena karies botol susu :

1.    Sebisa mungkin hindari anak menyusu sampai tertidur
Usahakan supaya si anak mau minum air putih terlebih dahulu sebelum tidur untuk mengurangi kadar gula yang menempel pada gigi. Apabila tidak bisa menyuruh si anak untuk minum air putih, bersihkan mulut si anak menggunakan kain lembut yang telah dibasahi air. Tujuannya sama, untuk mengurangi kadar gula pada mahkota gigi. Jika bisa menghindari kebiasaan ngedot lebih baik lagi, jangan terbawa sampai tua.

2.    Aplikasikan bahan “pelapis” pada gigi anak
Bahan pelapis ini bisa didapatkan di dokter gigi. Hal ini berfungsi sebagai “jaket” bagi gigi si anak. Pelapis akan menangkal segala bentuk gula yang menempel pada mahkota gigi.

3.    Memberikan tambahan fluor untuk gigi si anak, yang berbeda dengan “pelapis”
Fluor memiliki fungsi menguatkan gigi supaya bakteri tidak terlalu cepat menghasilkan lubang pada mahkota gigi.

4.     Kontrol rutin ke dokter gigi
Hal ini bertujuan supaya apabila ada keadaan yang nantinya dapat menjurus pada perlubangan mahkota gigi, dapat diatasi sesegera mungkin oleh dokter gigi dengan melakukan penambalan. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. 

Kontrol rutin akan menimbulkan biaya yang lumayan, tetapi hal ini mencegah pengeluaran yang lebih besar nantinya, sekaligus sebagai harga yang harus dibayar untuk penampilan yang menawan.
Enter your email address to get update from Majuwanita.com.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2014. Majuwanita.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Redesign Majuwanita.com Proudly powered by Blogger