logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Mengenal Enamel Gigi

Majuwanita.com - Email, atau beberapa kalangan di kedokteran gigi menyebutnya dengan istilah enamel untuk membedakannya dengan e-mail/surat elektronik, adalah bagian gigi yang terletak ‘di luar’. Dalam hal ini, ‘di luar’ bisa berarti dua hal. Pertama, merupakan lapisan terluar gigi, yang melapisi sebagian dentin. Kedua, bagian gigi yang berada di luar tulang rahang.  

Mengenal Enamel Gigi

Banyak fakta seputar enamel yang menarik untuk diketahui. Kita akan membahas beberapa diantaranya. 

1.   Enamel merupakan bagian terkeras tubuh
Kenapa bisa demikian? karena enamel tersusun dari banyak sekali mineral. Secara teori ilmiah, semakin banyak kandungan mineral di suatu bagian atau organ tubuh, maka akan semakin keras konsistensinya. Mineral utama yang menyusun enamel adalah kalsium fosfat, lebih spesifikasinya lagi yakni mineral kalsium fosfat yang terkristalisasi.

Kristalisasi? Kristalisasi adalah proses perubahan wujud suatu benda menjadi lebih padat. Salah satu contoh pengkristalan dalam kehidupan sehari-hari adalah air menjadi es batu. Es batu memiliki kekerasan yang berlipat dari wujud atau bentuk dasarnya, yaitu air. Itulah sebabnya kenapa enamel merupakan bagian/organ terkeras pada tubuh manusia.

2.   Warna putih enamel mudah dipengaruhi
Meskipun enamel adalah organ terkeras tubuh, namun enamel memiliki sifat semi-transparan atau tipis dan nyaris tembus pandang. Karena keadaannya yang semi-transparan itulah maka warna enamel bisa dipengaruhi oleh faktor warna dari ‘dalam’. Dalam hal ini warna dentin.

Tergantung seberapa transparan enamel ini pada tiap individu, warnanya bisa menjadi kuning karena pengaruh dentin (yang berwarna kuning) yang berada di bawahnya. Putih tidaknya gigi seseorang, salah satunya dapat dipengaruhi oleh sifat semi-transparan enamel seseorang tersebut.

3.   Enamel adalah bagian terkeras tubuh yang tidak mudah rusak oleh benda keras lain
Meskipun keras, sebenarnya enamel rentan terhadap proses yang jarang melibatkan hal kekerasan, seperti :

     a.   Proses erosi
Proses erosi ini secara sederhana adalah proses pengikisan. Proses ini sama halnya dengan proses erosi pada pelajaran IPA di sekolah dasar dulu, erosi adalah terkikisnya benda oleh sesuatu dan pelaku utamanya adalah air.

Bedanya, kalau dalam proses erosi yang kita ketahui tanah terkikis oleh air biasa, enamel terkikis oleh air khusus, yaitu air yang bersifat asam. Enamel yang terkikis oleh asam pada minuman bersoda atau bahan makanan seperti cuka, mengakibatkan enamel menjadi semakin tipis. Alhasil, warna gigi akan terlihat semakin kuning karena pengaruh warna kuning dentin. Penipisan ini juga mengakibatkan enamel semakin rentan terhadap proses gigi berlubang, termasuk lapisan di bawah enamel, yaitu dentin dan pulpa.

   b.   Proses abrasif
Proses abrasif kurang lebih sama dengan proses erosi, yaitu sama-sama mengurangi volume suatu benda. Bedanya, penyebab utama proses abrasi adalah trauma fisik. Contoh proses abrasif dalam kehidupan sehari-hari adalah proses pengamplasan. 

Yang dimaksud dengan trauma fisik adalah kontak antara suatu benda dengan benda lain. Bisa sikat gigi terhadap enamel gigi atau pasta gigi (pemutih) yang mengandung bahan abrasif dengan enamel gigi.

4.  Enamel memiliki permukaan yang licin, tetapi sisa makanan masih bisa menempel pada enamel
Hal ini dikarenakan pada sebagian lapisan enamel terdapat plak, yaitu suatu lapisan benang tipis (biofilm) yang kasat mata. Plak menjadi tempat melekatnya sisa makanan dan bakteri kurang baik/jahat. Sisa makanan yang menempel di plak adalah sumber energi/tenaga bagi bakteri kurang baik di rongga mulut untuk bekerja membuat lubang di gigi. Menyikat gigi adalah salah satu proses meminimalkan keberadaan plak untuk sementara, sehingga tidak banyak sisa makanan yang dapat menempel di gigi.

5.   Enamel tidak mempunyai kemampuan untuk membentuk jaringan baru
Jika tulang kehilangan sebagian jaringan/patah, ia mampu menyambung atau memperbaiki kerusakan tersebut secara mandiri, meskipun hanya didiamkan tanpa dilakukan perawatan. Hal ini disebabkan karena tulang memiliki kemampuan untuk membentuk jaringan baru.

Berbeda dengan tulang, enamel tidak mampu melakukan hal ini. Ia hanya mampu melakukan remineralisasi. Itu pun ada syaratnya, yaitu mineralnya belum hilang (terkena penyakit karies). Jika sudah terlalu banyak proses demineralisasi (pelarutan mineral), maka tidak akan bisa.

Jadi, jika enamel mengalami kerusakan (berlubang), Anda tidak bisa mendiamkannya saja dan berharap terbentuk jaringan enamel baru. Mau tidak mau, pada gigi berlubang harus dilakukan penambalan.

Maka dari itu, selalu jaga enamel kita. Caranya mudah, sikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari dengan cara yang tepat, agar enamel kuat dan gigi jadi sehat.
Enter your email address to get update from Majuwanita.com.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2014. Majuwanita.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Redesign Majuwanita.com Proudly powered by Blogger