Majuwanita.com - Untuk mempercatik tampilan hijab, banyak diantara hijabers
menerapkan beberapa aksesoris pendukung misalnya seperti anting, bros, kalung
dan lain sebagainya. Tetapi dari sekian banyak aksesoris yang memang fungsi
utamanya sebagai pemanis, muncul suatu kontradiksi di tengah tren hijab yang
memadu padankan anting sebagai aksesoris utamanya. Lantas, bolehkah menerapkan
padu padan anting dengan hijab?
Pada dasarnya, aksesoris merupakan suatu pelengkap fashion
yang memiliki makna atau nilai tertentu, namun ketika aksesoris itu salah
kaprah dalam penerapannya maka lebih banyak kurangnya sebagai pelengkap
penampilan. Seperti halnya dengan menerapkan aksesoris anting pada hijab model turban,
jika sengaja memakai anting dengan memperlihatkan ujung telinga, tentu hal ini
tidak sesuai dengan kaidah yang ada. Inilah yang tidak disarankan.
Memakai padu padan anting dan hijab sebenarnya boleh saja
diterapkan, asalkan harus sesuai kaidah. Penerapan anting yang benar dan disarankan
jika memang sebagai aksesoris hijab, yaitu menerapkannya dibagian luar kerudung
saja, artinya hijabers tidak disarankan ketika anting tersebut dipakai di
telinga lalu bagian ujung telinga tersebut diperlihatkan ke publik.
Satu hal yang harus diperhatikan, pemakaian anting meskipun
diterapkan pada bagian luar atau tersemat dibagian terluar kerudung, pastikan
penggunaannya hanya sebagai pemanis saja, hindari pemakaian anting jika
tujuannya untuk ajang pamer. Meskipun, bagi beberapa desainer hijab, yang
dengan tegas mengatakan tidak setuju mengenakan anting sebagai aksesoris hijab.
"Kayaknya kita nggak boleh terlalu mencolok ya, aku
nggak setuju yang pakai anting itu, yang pasti anting nggak, kalau kalung atau
cincin it's ok, karena memang hukumnya nggak boleh ada perhiasan yang
kelihatan," ujar Windri Widiesta Dhari, selaku pemilik label NurZahra, seperti
dikutip dari Wolipop.