logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Apa Itu Syok Anafilaktik?

Majuwanita.com - Apa itu syok anafilaktik? syok anafilaktik yang juga disebut anafilaksis adalah reaksi alergi yang cepat dan salah satu keadaan darurat kesehatan paling menakutkan bagi orang tua. Hal ini dimulai ketika sistem kekebalan tubuh keliru menanggapi suatu zat berbahaya, seolah-olah itu merupakan ancaman yang sangat serius. Hal ini memicu pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya yang menyebabkan sejumlah gejala, bahkan beberapa gejala tersebut dapat mengancam nyawa penderitanya. Gejala tersebut dapat berupa :
  • Pembengkakan kulit, bibir, tenggorokan, lidah, atau wajah
  • Mengi atau masalah pernapasan yang parah
  • Rapid nadi atau denyut jantung tidak teratur
  • Hives
  • Kehilangan kesadaran
  • Muntah
  • Diare
  • Kulit pucat dan berkeringat, kulit kemerahan atau biru
Gejala tersebut biasanya muncul dalam waktu 2 jam setelah terpapar substansi, tapi kadang juga sudah muncul dalam beberapa menit, meskipun mungkin dalam beberapa kasus gejalanya baru muncul setelah 4 jam.
Apa Itu Syok Anafilaktik?

Syok anafilaktik jarang terjadi pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, karena mereka tidak pernah terkena alergi, terutama alergi makanan. Secara umum, dibutuhkan lebih dari satu paparan alergen untuk menimbulkan reaksi, dan itu dapat membutuhkan waktu hingga beberapa tahun untuk mengembangkan reaksi alergi di dalam tubuhnya. Namun, kini ada laporan bahwa syok anafilaktik telah terjadi pada bayi yang masih berusia 1 bulan dan anak-anak yang tidak pernah terkena alergi sebelumnya.

Zat apa yang menyebabkan reaksi paling parah? Ada banyak kemungkinan alergen, misalnya saja :
  • Kerang, kacang tanah, lobster, kenari, udang, ikan, kacang mede, susu, dan telur merupakan penyebab paling umum seseorang mengalami alergi, walaupun banyak juga jenis makanan lain yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
  • Obat penisilin yang biasanya dikonsumsi dalam keluarga (termasuk antibiotik amoksisilin yang populer)
  • Gigitan dan sengatan serangga terutama lebah, tawon, dan semut api
  • Lateks (sering digunakan pada fasilitas kesehatan)
  • Makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet
Apa yang harus dilakukan jika bayi tampaknya memiliki reaksi alergi parah? Segera hubungi ambulans jika bayi mengalami kesulitan bernapas, baringkan ia dengan posisi kepala lebih rendah dan tinggikan kakinya. Cobalah untuk membuatnya tetap tenang dengan berbicara kepadanya.
Jangan memberi bayi antihistamin jika ia berusia kurang dari 6 bulan. Bahkan jika ia lebih tua dari 6 bulan sekalipun sebaiknya tetap jangan memberinya antihistamin ketika ia mengalami kesulitan bernapas atau menelan, karena ia mungkin dapat tersedak.
Ketika paramedis datang, mereka mungkin akan memberikan suntikan epinefrin pada bayi di tempat yang akan menghentikan reaksi alergi dalam beberapa menit (epinefrin membuat jantung berdenyut lebih kuat, melemaskan otot-otot di saluran napas, mengurangi pembengkakan, dan meningkatkan nada dalam pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke daerah vital seperti jantung dan otak.
Paramedis akan membawa bayi ke rumah sakit, dimana ia akan diperiksa dan dilakukan pengawasan lebih lanjut. Para dokter di rumah sakit dapat membantu menentukan apa yang menjadi penyebab masalahnya. Bahkan dokter tersebut mungkin akan mengarahkan atau merujuk bayi ke dokter spesialis alergi.
Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi bayi dari syok anafilaktik? Pencegahan terbaik adalah dengan menghindari alergen atau zat yang sering menyebabkan timbulnya reaksi alergi serius. Jika bayi mengalami alergi terhadap makanan tertentu, Anda harus senantiasa memeriksa label untuk menghindari bahan makanan tersebut.
Jika gigitan atau sengatan serangga yang menyebabkan masalah, sebaiknya Anda membantu bayi menemukan tempat bermain yang bebas dari serangga. Jangan mengandalkan semprotan serangga, sebab itu tidak dapat mengusir lebah dan semut api. Selain itu, setelah bayi dapat berjalan, jangan biarkan ia berjalan sempoyongan di luar rumah tanpa alas kaki. Banyak anak yang mengalami sengatan serangga di kakinya.
Enter your email address to get update from Majuwanita.com.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2014. Majuwanita.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Redesign Majuwanita.com Proudly powered by Blogger