Majuwanita.com - Gigi dibagi menjadi empat jenis, yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham kecil, dan gigi geraham besar. Masing-masing jenis gigi
memiliki bentuk yang berbeda. Untuk usia dewasa umumnya memiliki keempat jenis
gigi ini, sedangkan untuk usia anak/gigi susu hanya memiliki tiga jenis, yaitu
gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
Perlu diketahui bahwa gigi seri dan gigi taring gigi susu
permanen akan menggantikan gigi seri dan gigi taring gigi susu. Tetapi gigi
geraham gigi susu digantikan oleh gigi geraham kecil gigi dewasa. Gigi geraham
dewasa tumbuh tanpa menggantikan gigi susu manapun.
1. Gigi seri
Istilah ilmiah untuk gigi seri adalah gigi insisif,
jumlahnya empat di atas dan empat di bawah. Dinamakan gigi seri karena gigi ini
terlihat sama, sepasang (seri), dan berdampingan.
Gigi seri terletak pada bagian depan rahang dan merupakan
gigi yang langsung terlihat saat pertama kali seseorang tersenyum atau
berbicara. Kerusakan pada gigi seri akan sangat mempengaruhi penampilan
seseorang.
2. Gigi taring
Gigi taring memiliki istilah ilmiah kaninus. Jumlahnya ada
empat, masing-masing satu di sebelah kanan atas, satu di sebelah kiri atas,
satu di sebelah kiri bawah, dan satu di sebelah kanan bawah.
Gigi ini adalah gigi yang terakhir tumbuh di rongga mulut.
Hal itulah yang membuat gigi ini sering mengalami kekurangan tempat. Posisinya
menjadi lebih menonjol dibandingkan gigi yang lain. Secara awam, keadaan ini dikenal
dengan istilah gigi gingsul. Tapi di kedokteran gigi, posisi ini disebut
ektopik atau menonjol. Sebenarnya, semua gigi berpotensi mengalami ektopik atau
gingsul, tetapi gigi taring adalah gigi yang paling sering mengalami keadaan
gingsul karena urutan tumbuhnya yang paling akhir.
Gigi taring ini juga menjadi simbol drakula penghisap darah
karena ujungnya yang tajam dan paling menonjol dibandingkan ujung gigi-gigi
lainnya. Padahal nyatanya tidak seperti itu. Ujungnya mungkin tajam, tapi tidak
cukup tajam untuk menembus kulit dan merobek pembuluh darah besar.
3. Gigi geraham kecil
Gigi ini diistilahkan dengan premolar. Jumlahnya ada empat
di bagian rahang/mulut atas, yaitu dua di sebelah kanan atas dan dua di bagian
kiri bawah. Lalu ada empat lagi di bagian rahang/mulut bawah, yaitu dua di
bagian kanan bawah dan dua di bagian kiri bawah.
Pre artinya sebelum atau mendahului. Jadi premolar berarti
“mendahului molar”. Hal ini karena letaknya di barisan gigi-gigi sebelum gigi
molar (geraham). Bentuknya menyerupai gigi taring, tetapi memiliki bukit yang
tajam di kedua sisi, bukan satu seperti taring.
Penghubung dua sisi tajam membentuk dataran yang disebut
dataran kunyah. Ini adalah jenis gigi yang hanya terdapat dalam periode gigi
tetap. Sedangkan pada periode gigi susu, tidak terdapat gigi geraham kecil,
meskipun gigi geraham kecil tetap adalah gigi yang menggantikan gigi geraham
susu dalam proses tumbuh kembang gigi.
Gigi premolar atas berbeda dengan yang bawah. Gigi premolar
bawah lebih gemuk dibanding gigi premolar atas dan bukit yang satu lebih
menonjol dari bukit yang lain.
4. Gigi geraham besar
Gigi ini memiliki istilah ilmiah molar. Jumlahnya enam di
rahang/mulut atas, yaitu tiga di sebelah kiri atas dan tiga di sebelah kanan
atas; enam di rahang/mulut bawah, yaitu tiga di sebelah kiri bawah dan tiga di
sebelah kanan bawah.
Gigi ini adalah gigi dengan ukuran terbesar dari seluruh
gigi yang ada. Seperti premolar, ada beberapa perbedaan antara molar atau gigi
geraham, atas dengan bawah. Pada geraham atas, akar gigi rata-rata berjumlah
tiga; tapi pada geraham bawah, gigi ini memiliki rata-rata akar dua. Gigi
geraham atas memiliki lima bukit/bagian menonjol, sedangkan gigi geraham bawah
hanya memiliki empat bukit/bagian menonjol.
Gigi ini masing-masing ada tiga di kanan atas, kiri atas,
kanan bawah, dan kiri bawah, jadi jumlah totalnya ada duabelas, selisih jumlah
gigi susu (20) dan gigi tetap (32).
Kurang lebih, itulah sekilas mengenai jenis-jenis gigi, yang
perlu diketahui. Mengenai fungsi dari masing-masing jenis gigi akan dibahas
dalam catatan lain.
Setiap jenis gigi memiliki fungsi yang berbeda karena tiap
jenisnya memiliki bentuk yang berbeda satu sama lain. Selain itu juga
dipengaruhi lokasinya di dalam rongga mulut.
Fungsi gigi dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi gigi secara
spesifik
Ini adalah fungsi gigi dilihat dari fungsinya, terlepas dari
organ lain di mulut.
- Memotong
Ini adalah fungsi gigi seri secara spesifik. Hal ini
dimungkinkan karena bentuk gigi seri yang memiliki sisi pengiris seperti pisau
atau pedang. Makanan lunak yang terlalu besar untuk masuk akan dipotong
seukuran mulut oleh gigi seri
- Merobek
Gigi taring dengan ujungnya yang runcing memiliki fungsi
untuk merobek. Makanan yang agak keras atau alot seperti daging atau babat akan
dirobek oleh gigi taring karena gigi seri tidak mampu melakukan tugas ini
dengan baik
- Menghaluskan
Fungsi ini adalah milik gigi geraham karena gigi geraham
memiliki permukaan kunyah, yaitu dataran di bagian atas gigi. Makanan yang
sebelumnya telah dipotong atau dirobek selanjutnya dihaluskan oleh gigi geraham
supaya organ pencernaan tidak bekerja terlalu keras
- Lalu apa fungsi gigi geraham kecil?
Geraham kecil memiliki fungsi ganda, yaitu merobek dan
menghaluskan. Karena bentuk gigi geraham kecil memiliki dua ujung runcing
seperti gigi taring sekaligus permukaan kunyah seperti gigi geraham. Jadi sebut
saja, jenis gigi ini memiliki fungsi 2 in 1.
2. Fungsi gigi secara
umum
Ini adalah fungsi gigi terkait kerja samanya dengan
organ/bagian lain di sekitarnya, seperti bibir dan lidah.
- Pengunyahan
Bersama dengan lidah dan bibir, gigi melakukan fungsi
pengunyahan. Fungsi ini meliputi kombinasi pemotongan, perobekan, penghalusan
makanan, hingga pengaturan makanan. Dipindah ke kiri-kanan-tengah seperti mixer
atau blender supaya tercerna dengan halus di mulut sebelum dimasukkan ke organ
pencernaan di dalam perut
- Berbicara
Kehilangan gigi akan menyebabkan seseorang mengalami
kesulitan untuk berbicara, terutama gigi-gigi bagian depan. Pengucapan huruf
tertentu seperti F, V, S pun akan terdengar aneh.
- Penampilan
Ini jelas, senyum orang yang gigi depannya ompong akan
terlihat kurang menarik, dibandingkan senyum orang dengan gigi depan yang utuh.
- Menjaga kesehatan sendi tulang
Kehilangan gigi belakang, terutama dalam jumlah banyak akan menyebabkan
pertemuan gigi atas dengan bawah menjadi tidak baik, mencong, bergeser ke
segala arah (depan, belakang, kiri, kanan). Akibatnya, posisi sendi rahang akan
terganggu karena berusaha menyesuaikan pertemuan gigi atas dengan bawah.
Selanjutnya bisa timbul peradangan di daerah sendi dan timbul rasa tidak nyaman
saat mulut beraktivitas seperti makan atau berbicara.
Karena fungsi gigi yang banyak dan penting ini, sebaiknya
gigi terus dijaga supaya tidak mengakibatkan masalah yang menyebabkan gigi
harus hilang karena dicabut dokter gigi.