Majuwanita.com - Pernahkah ketika sedang
berbicara, tiba-tiba mulut Anda terasa asin, dan begitu meludah ternyata ludah Anda
berwarna merah bercampur dengan darah. Atau ketika sedang menyikat gigi, tiba-tiba
odol dan sikat gigi Anda berubah warna menjadi coklat kemerahan karena darah. Jika
salah satu pertanyaan diatas menghasilkan jawaban iya, berarti keadaan mulut Anda
sedang dalam zona merah (red zone) secara kiasan dan literal. Gusi atau
jaringan pendukung gigi Anda berada dalam keadaan meradang akut. Peradangan pada
gusi disebut gingivitis, sedangkan peradangan jaringan pendukung disebut
periodontitis.
Kenapa gusi atau jaringan
pendukung gigi bisa sampai meradang? apa saja penyebabnya? Banyak hal yang bisa
memicu peradangan. Kami hanya akan membahas sebagaian besar dari hal yang ada. Peradangan
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
1. Perubahan hormon
Tubuh mengandung hormon-hormon
yang sejatinya berada dalam keadaan seimbang. Namun, beberapa proses dalam
kehidupan kadang membuat hormon yang ada menjadi tidak seimbang. Proses
kehidupan tersebut meliputi pubertas, kehamilan, dan menopause. Ketidakseimbangan
hormon tubuh membuat gusi menjadi rentan terserang penyakit, salah satunya proses
meradang.
2. Penyakit tertentu
Beberapa penyakit yang
melemahkan daya tahan tubuh membuat gusi juga rentan terhadap proses peradangan.
Penyakit-penyakit yang dimaksud diantaranya adalah kanker, HIV, dan diabetes.
3. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat
mengurangi jumlah saliva (air liur) dalam mulut. Saliva memiliki banyak fungsi,
diantaranya adalah guna mempertahankan kesehatan gusi. Jika jumlahnya berkurang,
artinya berbanding lurus dengan berkurangnya kemampuan gusi menahan masalah
yang datang menerpanya.
4. Teknik menyikat gigi yang
salah
Menyikat gigi memiliki aturan
baku tersendiri yang bertujuan menghindari gusi teraniaya dengan sempurna. Beberapa
orang tidak mengetahui hal ini dan sukses menyiksa gusi mereka sampai titik
darah penghabisan. Alih-alih mendapatkan gusi yang sehat, mereka mereka
mendapatkan penyakit.
5. Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk adalah
kebiasaan seperti merokok yang diyakini sebagai salah satu penyebab gusi
mengalami proses peradangan. Suasana panas dalam mulut cenderung memicu gingivitis
atau periodontitis ringan. Merokok juga dapat menjadi pemicu gingivitis ringan
menjadi berat. Selain itu, bruksism atau kebiasaan mengerot atau menggertakkan
gigi juga diyakini sebagai salah satu penyebab peradangan gusi atau jaringan
pendukung gigi.
6. Keadaan umum mulut yang buruk
Anda memang sudah sikat gigi
3 kali sehari, namun masih merokok 2 bungkus per hari, ditambah doyang makan
atau minum yang dingin dan manis, adalah beberapa dari sekian banyaknya
penyebab berkembangnya peradangan gusi atau jaringan pendukung gigi pada Anda.
7. Karang gigi
Karang gigi lebih dominan
dijadikan biang kerok atas terjadinya periodontitis dibandingkan gingivitis,
sedangkan plak yang dipilih sebagai pemikul tanggung jawab penyebab peradangan
gusi.
Nah, sudah mulai tahu kan
penyebab peradangan yang terjadi pada gusi atau jaringan pendukung gigi? Selanjutnya
hindari dan cegah supaya tidak mengenai Anda.
Setelah sebelumnya dijelaskan
mengenai penyebab gusi berdarah, sekarang akan dilanjutkan dengan info cara
mengatasi dan mencegah gusi berdarah. Gusi berdarah harus sesegera mungkin
diatasi sebelum berkembang menjadi hal yang lebih serius, yaitu peradangan
jaringan pendukung gigi. Peradangan jaringan pendukung gigi mengakibatkan hal-hal
yang kurang baik, diantaranya gigi tanggal atau terlepas dengan sendirinya.
Bagaimana cara penanganannya?
Langkah awal yang dilakukan
adalah dengan rajin dan rutin membersihkan plak yang mungkin menempel pada gigi.
Plak adalah penyebab utama secara umum dari gusi berdarah. Caranya gampang,
yaitu dengan sikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari dengan cara dan
teknik yang tepat. Selanjutnya harus memeriksakan diri ke dokter gigi untuk
memastikan apakah ada plak yang telah mengeras menjadi karang gigi atau tidak. Meskipun
karang gigi dianggap sebagai penyebab periodontitis (peradangan jaringan
pendukung gigi), tidak tertutup kemungkinan karang gigi menjadi biang kerok
peradangan gusi yang menyebabkan pendarahan gusi.
Berikutnya, jangan
membersihkan karang gigi dengan metode self service menggunakan pencongkel atau
pengungkit seperti tusuk gigi, korek api batangan, dan sebagainya. Hal tersebut
akan menyebabkan periodontitis atau peradangan jaringan pendukung gigi
menyertai peradangan gusi Anda. Tanyakan juga ke dokter gigi Anda, apa penyebab
lain yang mungkin menjadi akar permasalahan gusi berdarah. Apakah
ketidakseimbangan hormon, penyakit tertentu, obat-obatan, dan hal lain seperti kebiasaan
yang salah, cara dan teknik menyikat gigi yang salah, atau kebiasaan buruk
seperti merokok.
Jangan malu dan menutupi
keadaan yang sebenarnya, sebab nanti bisa menyebabkan penanganannya juga
menjadi tidak tepat, Anda juga yang rugi kan?. Penanganan gusi berdarah
dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Jadi sebaiknya berkonsultasilah terlebih
dahulu dengan dokter gigi Anda untuk mengetahui penyebab gusi berdarah,
sehingga penanganan yang dilakukan bisa tepat guna. Penanganan yang lebih cepat,
dapat menghindarkan Anda dari kejadian yang lebih buruk.